Thursday, May 26, 2011

Transfusi Terlambat, Usai Melahirkan Tewas

SUKOHARJO—Sri Wahyu Lestari (24), warga Dukuh Tegalan RT 1 RW V Desa Wironanggan Gatak meninggal dunia setelah melahirkan anak pertamanya di salah satu rumah sakit swasta di Sukoharjo, Selasa (24/5). Diduga meninggalnya Sri akibat malapraktik akibat kesalahan prosedur melahirkan yang tidak menyediakan darah untuk pasien sebelum operasi dilakukan.
Suami Sri, Sunardi (30), mengatakan sebelum melahirkan, istrinya mengandung anak dengan normal. Setelah saatnya melahirkan, dokter kandungan berinisial W mengatakan persalinan normal tanpa dilakukan caesar. Namun, di pertengahan saat proses melahirkan berlangsung, tiba-tiba rumah sakit melakukan operasi kandungan untuk bisa mengeluarkan anak dari rahim.
Kemudian, saat operasi yang dilakukan secara mendadak, pihaknya diminta untuk pergi ke Palang Merah Indonesia (PMI) Jebres Solo untuk mencari dua darah kantong darah yang sesuai dengan golongan istrinya. “Tidak mungkin bisa mencari darah dua kantong sesuai dengan golongan dengan cepat dan ini sangat aneh,” ujar Sunardi.
Kata dia, seharusnya sebelum operasi dilakukan pihak rumah sakit harus menyediakan darah terlebih dahulu, bukan saat sudah dilakukan operasi butuh darah langsung meminta untuk mencari. “Saya menduga ini adalah malapraktik dan akibatnya istri saya meninggal saat melahirkan,” tegas Sunardi.
Ia menceritakan saat istrinya dalam kondisi kritis, tanpa sepengetahuannya langsung dipindahkan menuju salah satu rumah swasta di Solo. Hal tersebut terjadi saat dia tengah mencari darah di PMI hingga menunggu dua jam belum mendapatkan darah. “Saat pihak rumah sakit rujukan menghubungi saya mengatakan istri saya kondisinya sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit untuk dirujuk,” paparnya.
Kemudian, anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan ini saat ini masih berada di RS swasta tersebut belum diambil karena dari total pembayaran operasi berjumlah Rp 7 juta baru dibayar Rp 1 juta. “Istri saya dimakamkan di TPU desa setempat pada Rabu (23/5) siang hari,” paparnya.
Sementara itu, kakak kandung Sunardi, Joko Rojer menuduh rumah sakit melakukan kesalahan besar karena telah melakukan kesalahan prosedur dalam melakukan operasi kandungan. “Saya meminta kepada pihak rumah sakit untuk bertanggung jawab salah satunya mengganti biaya operasi sampai pemakaman,” katanya.
Terpisah, saat dikonfirmasi melalui telepon RS yang melakukan operasi tidak mengangkat teleponnya.
Muhammad Ismail

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More