Wednesday, May 25, 2011

Penjualan Sapi di Boyolali Ikut Sepi

BOYOLALI —Setelah sempat pulih, penjualan daging sapi di Boyolali kembali sepi lantaran terkena imbas munculnya antraks di Sragen. Setidaknya, para pedagang daging di Pasar Boyolali Kota kembali mengeluhkan sepinya pembeli, sehingga mempengaruhi jumlah penjualan daging.
Tuminah (48), salah satu pedagang daging mengatakan, dari 20 kilogram daging yang dibawanya, baru laku delapan kilogram saja. Penurunan pembeli menurutnya juga cukup drastis. Sebelumnya jumlah pembeli daging rata-rata bisa mencapai 20-25 pelanggan. Namun pagi kemarin hanya sekitar delapan orang yang membeli, Rabu (25/5).
”Padahal kemarin sudah lumayan pulih, tapi sekarang sepi lagi,” tutur Tuminah.
Sepinya pembeli menurut dia sudah dirasakan pedagang sejak lima hari lalu. Menurut dia, meski sapi Boyolali sudah tidak terjangkit antraks, namun akibat pemberitaan antraks di Sragen, pengaruhnya juga dirasakan pedagang Boyolali.
Kondisi tersebut disayangkan oleh para pedagang karena omzet mereka ikut turun. Padahal para pedagang meyakinkan, daging yang mereka jual adalah daging yang dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) Ampel yang dijamin bebas antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Dwi Priyatmoko Boyolali membantah ada penurunan penjualan daging di Boyolali. Menurut dia, dari hasil pantauan petugas Disnakkan, penjualan daging Boyolali sudah  normal. ”Boyolali sudah bebas antraks, jadi tidak usah takut mengonsumsi daging, saat ini penjualan daging juga sudah kembali normal,” jelas dia.
Namun pihaknya juga mengimbau pada warga yang hendak membeli ternak sapi dari luar daerah, sebisa mungkin dari daerah yang tidak terjangkit penyakit.
Ario Bhawono

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More