Wednesday, May 25, 2011

Warga Klaten Suspect Antraks

KLATEN—Penyebaran wabah penyakit antraks kian meluas. Setelah Sragen di tetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) antraks dan Solo melakukan siaga antraks, justru di Klaten seorang anak, Ragil Fahrizal Khoirudin (6) didiagnosis suspect antraks.
Kini Ragil dirawat di RSUP Soeradji Tirtanegara, Klaten, dengan luka di betis, jempol, pergelangan tangan serta pelipis matanya. Kepala Humas RSUP, Petrus Trijoko menjelaskan,  hasil diagnosis dokter Nugroho yang merawat Ragil, anak tersebut mengalami gejala suspect antraks.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten pun langsung bertindak untuk memastikan jenis penyakit yang dialami Ragil. 
Kepala Dinkes Klaten, Ronny Roekmito menjelaskan, pihaknya telah mengirim sampel luka Ragil ke laboratorium Dinkes Jawa Tengah di Semarang. Dikatakan, gejala yang dialami  Ragil adalah yang pertama kali terjadi di Klaten.
“Kita tunggu hasilnya lewat faks atau telepon selama dua hari ke depan dari sana. Jika ternyata anak ini terjangkit antraks, maka dirinya akan segera mendapatkan tindakan preventif medis,” ujar Ronny.
Dijelaskan Petrus Trijoko, Ragil mulai dirawat di RSUP sejak Minggu (22/5), setelah dirujuk oleh  Puskesmas Kecamatan Manisrenggo. Ayah Ragil, Suradi (52) sendiri mengaku tidak tahu penyebab timbulnya luka pada tubuh anaknya.
Dari pengakuan Suradi, Senin (2/5) Ragil tiba-tiba mengalami demam tinggi disertai radang tenggorokan dan sariawan.  Suradi dan istrinya, Wiwik Suparmi (40) mengira anaknya mengalami gejala thypus. Ragil sempat opname di Puskesmat lima hari. Tetapi beberapa sepulang dari Puskesmas, muncul luka misterius yang makin membesar.
“Lukanya itu bengkak di kulit, setelah pecah ada semacam inti hitam di dalamnya,” ujar Suradi.
Kepada Camat Manisrenggo, Wahyu Martono,  Suradi pernah menceritakan, anaknya memang sering bermain di sungai yang diduga banyak mengandung kotoran sapi. Kotoran sapi itu berasal dari atas yang turun terbawa arus sungai.
Tetapi menurut riwayatnya dia tidak pernah memakan daging atau bepergian ke daerah Sragen atau Boyolali.
Sementara, Bupati Sragen resmi menyatakan Sragen dalam status siaga  antraks. Sedangkan Kepala Dispertan Solo Weni Ekayanti mengatakan distribusi daging dari luar diperketat.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More