Wednesday, May 25, 2011

Waspadai Ciri Baru Antraks!

KLATEN—Pemkab Klaten telah melakukan antisipasi perkembangan antraks  dari Sragen. Namun deteksi dini pada hewan akan lebih diperluas karena sapi yang mati di Sragen memiliki ciri-ciri kasat mata, yang sedikit berbeda dari sapi-sapi antraks pada umumnya.
"Sapi yang mati di Sragen cirinya hanya demam tinggi, namun tak ada keluar darah kehitam-hitaman di lubang-lubang tubuhnya," tutur Kasie Kesehatan Hewan, Bagian Kesehatan Masyarakat dan Veteriner, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Awik Purwanti, Jumat (20/5).
Kewaspadaan mengenai ciri baru antraks menjadikan Dispertan Bidang Peternakan  mengimbau warga lebih berhati-hati. Karena tak ada ciri-ciri keluarnya darah, maka hanya suhu tinggi atau demam sapi yang melebihi 40 derajat Celsius yang jadi prioritas para pedagang dan peternakan.
"Titik berat antisipasi pada lalu lintas hewan. Jangan membeli sapi yang  sakit. Pengawasan petugas di pasar-pasar juga terus dilakukan, terutama pada pasar-pasar potensial kemasukan sapi atau daging antraks antara lain jalur Prambanan, Pedan dan Jatinom yang merupakan perbatasan Boyolali," ujarnya.
Selain imbauan bagi warga, Dispertan juga telah melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi ternak di daerah perbatasan. Sejak isu antraks di Boyolali Februari lalu, pihaknya telah mengantisipasi dengan vaksinasi hewan ternak dan pengawasan di pemotongan hewan oleh dokter hewan setempat sejak awal Maret.
"Pemberian vaksin Antravet untuk mencegah penularan antraks juga kami lakukan, khusus di daerah yang dekat dengan Boyolali," paparnya.
William Adiputra JT

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More