Wednesday, May 25, 2011

Bupati Larang Ekspor Pembantu

KARANGANYAR—Banyaknya kasus pelecehan terhadap perempuan Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri, membuat Bupati Karanganyar Rina Iriani melarang pengiriman tenaga kerja migran untuk posisi pembantu.
“Saya melarang pengiriman tenaga kerja untuk posisi pembantu rumah tangga,” Rina belum lama ini. Selain tidak ingin warganya diremehkan, Rina tidak mau dianggap tidak mampu menyediakan tenaga profesional.
Sehingga  dirinya hanya mengizinkan pengiriman TKI sebagai tenaga profesional seperti yang belum lama ini diberangkatkan ke Kepulauan Riau, Batam.“Yang diizinkan untuk dikirim sebagai TKI hanya tenaga-tenaga profesional saja yang memiliki keterampilan, sehingga mereka di sana nantinya dihargai karena keahliannya,” lanjutnya.
Sebelumnya, Pemkab karanganyar melalui Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi telah mengirimkan 52 TKI ke Kepulauan Riau, Batam. Rencananya 181 orang lagi akan dikirim ke Malaysia sebagai tenaga profesional. Kepala Dinas Sumarno mengatakan, upaya ini dapat mengurangi jumlah pengangguran di Karanganyar yang setiap tahunnya terus meningkat.
“Setiap tahunnya jumlah pengangguran di Karanganyar terus naik. Dari  7.500 lulusan hanya sekitar 15 hingga 20 persen sekitar 1500 orang saja yang melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya D3 atau S1, sedangkan sisanya mendaftar bursa kerja,” tuturnya.
Dari data yang ada hingga akhir Desember 2010 lalu, tercatat sebanyak 28.012 pengganggur. Sedangkan jumlah pencari kerja sebanyak 19.010 orang. Dalam kurun waktu mulai Januari hingga April 2011 ada 1800 pencari kerja. Jumlah angkatan pencari kerja dihitung dari usia 15-65 tahun terdapat 666.960 orang.
Ari Purnomo

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More