Friday, May 27, 2011

Sumbangan Siswa Baru Capai Jutaan, Wali Murid Resah

SRAGEN—Menjelang masa Pendaftaran Siswa Baru (PSB), kalangan wali murid mengeluhkan munculnya sumbangan untuk calon siswa baru pada sejumlah sekolah berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Keresahan tak lain karena besarnya sumbangan minimal yang dipatok mencapai jutaan rupiah.
Informasi yang dihimpun, salah satu sekolah yang banyak mendapat sorotan pada PSB kali ini adalah SMPN 5 Sragen dan SMAN 1 Sragen. Sejumlah wali murid yang berniat mendaftarkan anaknya di dua sekolah yang membuka program RSBI tersebut, mengeluhkan munculnya sumbangan yang nilainya di atas Rp 2 juta.
“Kemarin kami dapat laporan di SMAN 1 Sragen, calon siswa baru diminta mengisi formulir untuk sumbangan pendidikan. Yang jadi pertanyaan, wali murid disuruh mengisi sendiri dengan batasan sumbangan minimal Rp  2,8 juta. Ini kan sudah tidak benar,” papar Wakil Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas) Sri Wahono, Kamis (26/5) kemarin.
Beberapa calon wali murid yang berniat mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 dan SMPN 5 juga mengeluhkan munculnya sumbangan bernilai jutaan tersebut. Menurut mereka, keberadaan sumbangan itu dinilai sangat memberatkan. Terlebih, di kedua sekolah terfavorit di Bumi Sukowati itu semua kelasnya sudah berstatus RSBI.
“Kalau caranya masih begini, anak orang miskin tapi pandai tidak akan mungkin bisa sekolah di sekolah favorit. Ada pula calon murid yang anak orang kaya ada yang mengisi Rp 10 juta sampai Rp 15 juta,” tegas Hartono, salah satu wali murid asal Sidoharjo.
Dirembuk
Sebelumnya, calon wali murid yang akan mendaftarkan anaknya di RSBI SMPN 5 Sragen juga mengeluhkan munculnya sumbangan yang minimal dipatok jutaan. Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sragen Sri Pambudi menegaskan pihaknya meminta agar wali murid tersebut berani melapor ke DPRD dan akan ditindaklanjuti.
“Yang jelas kalau memang ada sumbangan seharusnya sekolah berembuk dengan wali murid dan seharusnya diberlakukan setelah penerimaan siswa baru. Juga harus ada penjelasan untuk apa sumbangan itu agar tidak ada persepsi negatif,” tandasnya.
Kepala SMAN 1 Sragen Sukirno gagal dimintai konfirmasi. Sementara, Wakasek SMAN 1 Sragen Suyoto membantah adanya sumbangan jutaan tersebut. Ia hanya menyebut, bahwa saat ini pihak sekolah memang membutuhkan dana untuk membangun gedung dan pengadaan fasilitas. Soal adanya formulir yang disuruh mengisi uang sumbangan, hal itu memang ada namun tidak serta-merta menjamin calon siswa bakal diterima.
“Kalau sumbangan jutaan itu tidak ada. Tapi kalau formulir untuk sumbangan itu terserah mau diisi berapa. Tapi itu sifatnya tidak memaksa dan bukan jaminan yang menyumbang banyak sudah pasti diterima,” ujarnya.
Wardoyo

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More