Thursday, May 26, 2011

Disandera “Teroris”, Bupati Dibebaskan Kopassus

SUKOHARJO—Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berhasil menyelamatkan Bupati Wardoyo Wijaya dari penyanderaan “teroris”. Kejadian tersebut bukan sesungguhnya, melainkan hanya simulasi yang dilakukan Kopassus di Kompleks Setda Sukoharjo, Rabu (25/5).
Dalam simulasi tersebut digambarkan sekitar pukul 09.00 WIB, Wardoyo tengah memimpin rapat di ruang kerjanya. Tak lama kemudian, teroris masuk dan langsung menyanderanya.
Selanjutnya digambarkan pula untuk membebaskan sandera, Kopassus menyerbu dari helikopter. Kemudian, personel turun dengan teknik fast rope, lalu menetralisasi area. Saat itu, digambarkan pula proses negosiasi namun teroris kukuh melakukan penyanderaan, untuk itu Kopassus menetralisasi area dengan tembakan (peluru hampa). Kopassus berhasil melumpuhkan teroris kemudian, mengevakuasi bupati untuk dinaikkan menuju helikopter dibawa menuju tempat yang aman.
Ketakutan
Komandan Batalion 21 Grup II Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, Mayor Inf Agus Widodo mengatakan agenda ini sebagai salah satu bagian latihan dalam penyelamatan bupati pada pihak-pihak yang tidak diinginkan salah satunya teroris. Menurutnya, simulasi yang dilakukan tidak main-main karena dibuat senyata mungkin. Saat operasi penyelamatan, sejumlah “sniper” diterjunkan. Bahkan, suara rentetan tembakan layaknya perang langsung terdengar saat operasi dimulai. Beberapa kali suara ledakan juga terdengar di kompleks Kantor Bupati. “Pertempuran ini merupakan kegiatan pemeliharaan kemampuan pertempuran jarak dekat dan ini hanya latihan khusus saja tidak ada kaitannya dengan Densus 88,” katanya.
Bupati Wardoyo Wijaya yang menjadi korban penyanderaan mengaku sangat ketakutan. Pasalnya, belum pernah sama sekali naik helikopter. “Sangat beruntung sekali Sukoharjo memiliki Kopassus. Karena jika tidak, tak akan pernah terjadi seperti ini,” kata Wardoyo.
Wardoyo mengatakan keberadaan Kopassus menjadi kebanggaan tersendiri untuk Sukoharjo. Untuk itu, pihaknya siap mendukung agenda Kopassus termasuk simulasi penanggulangan teroris seperti yang baru saja dilakukan.
Disisi lain, simulasi dengan baku tembak dan suara ledakan mengagetkan PNS yang berkantor di Setda Sukoharjo. Para PNS kaget karena agenda tersebut tidak disosialisasikan terlebih dahulu. Begitu terdengar suara rentetan tembakan dan ledakan, para PNS berhamburan keluar untuk mencari tahu sumber suara. Terlebih saat mendengar suara gemuruh dari helikopter.
Muhammad Ismail

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More