Wednesday, May 25, 2011

Pasien Suspect Antraks Terus Dipantau

KLATEN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten terus memantau kondisi kesehatan Ragil Fahrizal Khoirudin (6)  pasien suspect antraks yang dirawat intensif di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sejauh ini belum ada kepastian dari  tim medis. Hasil tes darah dan penelitian bakteri baru dapat diketahui beberapa hari ke depan.
Kepala Dinkes Klaten Rony Roekmito mengatakan, sampel darah Ragil sudah dibawa ke Semarang untuk diteliti di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi. Selain darah, sampel luka di tubuh Ragil juga diambil untuk diteliti.
“Juga dilakukan penelitian serologi di RSUD Moewardi, Solo. Waktunya lebih lama bisa sepekan,” ujarnya.
Dikatakan, seandainya hasil di Labkesda Semarang negatif antraks, maka penelitian serologi tidak diteruskan. Begitu sebaliknya.  “Kami masih terus menyelidiki secara ilmiah kasus ini,” tambahnya.
Rony menjelaskan,  dari pengamatan tim Dinkes di lapangan, kecil kemungkinan Ragil  terjangkit bakteri antraks. Sebab, di sekitar tempat tinggal Ragil Dusun Magersari, Desa Bendan, Manisrenggo  tidak ditemukan ternak (sapi) mati karena antraks. Ragil juga tidak pernah masuk wilayah yang dinyatakan endemis antraks.
“Selain itu luka di tubuh Ragil ternyata tidak menyerupai luka akibat terserang antraks. Luka melepuh berbentuk cekung, tapi kalau antraks cembung (keluar),” bebernya.
Selain itu, kandungan cairan yang keluar dari luka Ragil berjenis nanah. Luka tersebut mirip bisul namun nanahnya masih sedikit. “Tapi ini hanya berdasarkan pengamatan kasat mata. Belum dibuktikan secara ilmiah, jadi kepastiannya masih menunggu penelitian tim Dinkes Klaten dan Jateng. Kami minta masyarakat tidak terlalu panik menyikapi kasus ini,” imbuhnya.
Humas RS Soeradji Tirtonegoro, Petrus Trijoko mengatakan, hingga kemarin pasien masih dirawat intensif di ruang isolasi. Pasien memang sudah ditangani sebagaimana pasien terkena antraks.
“Ini sesuai prosedur. Ada tim medis yang terus memantau perkembangan kesehatan pasien. Sehingga riwayat kesehatan terus dilaporkan pada orangtua,” ujarnya.
William Adiputra JT

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More