KARANGANYAR—Dua toko kelontong dan rumah milik Sarjo Harjowiyono (59) di Tawangmangu RT 4 RW I, Tawangmangu ludes terbakar, Selasa (24/5), sekitar pukul 10.30 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 200 juta. Sedikitnya satu mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan satu unit mobil tangki air minum diturunkan guna memadamkan api.
Informasi diperoleh Joglosemar dari lokasi kejadian, menyebutkan, kebakaran baru diketahui warga ketika api sudah membesar. “Saya tahunya api sudah membesar, karena takut saya langsung keluar dan minta tolong warga,” ungkat Sri (40) penjaga toko kelontong yang berada tepat di samping lokasi kejadian. Takut, api menjalar ke tokonya, ia pun langsung menyelamatkan barang-barang dagangannya, terutama tabung gas tiga kilogram.
Warga yang tahu berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Ada pula yang merangsek masuk ke dalam rumah guna menyelamatkan barang berharga yang masih bisa diselamatkan, seperti televisi dan almari. Sementara warga lainnya berinisiatif memanggil Damkar dan juga mobil tangki air minum yang saat itu berada di dekat lokasi. Tetapi, api yang sudah membesar sulit untuk dikendalikan. Hingga bangunan rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu dan seisinya ludes dilalap api.
Seorang saksi mata lainnya Surono (48) menduga, api berasal dari tungku pemasakan. Pasalnya, korban memang biasa menggunakan kayu bakar untuk memasak. “Dugaannya, api berasal dari kayu bakar yang ada di tungku api, kemudian merambat dan membakar rumah,” ungkap Surono. Api baru bisa dipadamkan lebih kurang dua jam kemudian.
Sarjo justru baru mengetahui kejadian itu dari tetangganya. Pasalnya pagi itu, Sarjo yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu tengah diminta memperbaiki rumah tetangganya. Sarjo menambahkan, sebelumnya rumahnya juga nyaris terbakar, tetapi bisa dipadamkan. “Kejadian ini sudah ketiga kalinya, sebelumnya rumah saya sempat mau terbakar sebanyak dua kali, tetapi berhasil dipadamkan,” tuturnya.
Beruntung dalam kejadian kemarin tidak ada korban jiwa, pasalnya kondisi rumah dalam keadaan kosong. Tetapi akibat kebakaran dua toko kelontong dan satu rumah ludes dilalap si jago merah. Tidak hanya itu, kobaran api yang terjadi pagi kemarin juga meludeskan satu set gamelan koleksi Sarjo.
Ari Purnomo
Informasi diperoleh Joglosemar dari lokasi kejadian, menyebutkan, kebakaran baru diketahui warga ketika api sudah membesar. “Saya tahunya api sudah membesar, karena takut saya langsung keluar dan minta tolong warga,” ungkat Sri (40) penjaga toko kelontong yang berada tepat di samping lokasi kejadian. Takut, api menjalar ke tokonya, ia pun langsung menyelamatkan barang-barang dagangannya, terutama tabung gas tiga kilogram.
Warga yang tahu berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Ada pula yang merangsek masuk ke dalam rumah guna menyelamatkan barang berharga yang masih bisa diselamatkan, seperti televisi dan almari. Sementara warga lainnya berinisiatif memanggil Damkar dan juga mobil tangki air minum yang saat itu berada di dekat lokasi. Tetapi, api yang sudah membesar sulit untuk dikendalikan. Hingga bangunan rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu dan seisinya ludes dilalap api.
Seorang saksi mata lainnya Surono (48) menduga, api berasal dari tungku pemasakan. Pasalnya, korban memang biasa menggunakan kayu bakar untuk memasak. “Dugaannya, api berasal dari kayu bakar yang ada di tungku api, kemudian merambat dan membakar rumah,” ungkap Surono. Api baru bisa dipadamkan lebih kurang dua jam kemudian.
Sarjo justru baru mengetahui kejadian itu dari tetangganya. Pasalnya pagi itu, Sarjo yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu tengah diminta memperbaiki rumah tetangganya. Sarjo menambahkan, sebelumnya rumahnya juga nyaris terbakar, tetapi bisa dipadamkan. “Kejadian ini sudah ketiga kalinya, sebelumnya rumah saya sempat mau terbakar sebanyak dua kali, tetapi berhasil dipadamkan,” tuturnya.
Beruntung dalam kejadian kemarin tidak ada korban jiwa, pasalnya kondisi rumah dalam keadaan kosong. Tetapi akibat kebakaran dua toko kelontong dan satu rumah ludes dilalap si jago merah. Tidak hanya itu, kobaran api yang terjadi pagi kemarin juga meludeskan satu set gamelan koleksi Sarjo.
Ari Purnomo
0 comments:
Post a Comment