Thursday, May 26, 2011

Petani Keluhkan Minimnya Obat-obatan

KARANGANYAR—Petani Jantiharjo mengeluhkan minimnya batuan obat-obatan dari pemerintah Kabupaten Karanganyar. Pasalnya, dengan lahan yang diserang wereng mencapai 188 hektare para petani hanya mendapatkan bantuan obat-obatan sebanyak 4,5 kilogram. Kondisi ini memaksa petani harus menggunakan uang pribadi hingga puluhan juta untuk mengatasi serangan wereng.
Salah seorang petugas Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) Endang Warsini mengatakan, pihaknya selaku petugas penyuluh sudah melakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Mengenai kondisi ini pihaknya sudah melakukan pendataan dan memintakan bantuan kepada pihak terkait.
“Dari 188 hektare kami hanya mendapatkan bantuan obat-obatan sebanyak 4,5 kilogram. Padahal di sini (Jantiharjo-red) terdapat lima kelompok tani. Terpaksa ada petani yang tidak mendapat bantuan itu,” terangnya kemarin saat mengadakan pertemuan dengan kelompok tani, kepala BP4K Supramnaryo dan juga Lurah setempat, Kamis (26/5).
Dengan minimnya bantuan ini, ia mengutamakan petani yang tidak mampu. Langkah ini memicu kemarahan dari para petani lainnya yang terpaksa tidak mendapatkan bantuan obat-obatan. “Ya mau bagaimana lagi, bantuannya cuma segitu jadi yang kami prioritaskan untuk petani yang tidak mampu dulu,” tuturnya. Padahal, sambungnya, penyemprotan obat-obatan itu juga harus rutin dilakukan, tetapi bantuan hanya diberikan sekali.
Terpisah kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Tanaman pangan dan Kehutanan (Distanbunhut) Karanganyar Siti Maesyaroch berencana akan mengajukan bantuan obat-obatan ke provinsi. “Kami masih ajukan bantuan obat-obatan ke provinsi,” kata Siti kepada Joglosemar, Kamis (26/5).
Akibat kserangan wereng, Ketua Gabungan Kelompok Tani Jantiharjo mengaku hanya bisa memanen 25 persen dari total lahannya yakni 1.800 meter persegi.
Ari Purnomo

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More