Sunday, May 15, 2011

Ulama Perlu Dirangkul untuk Tangkal Paham NII KW9

Jakarta - Sejak dahulu kala pesantren selalu menjadi tempat persemaian berbagai gagasan baru mengenai Islam. Untuk menangkal bersemainya paham radikalisme dan separatisme ala NII KW9, justru yang perlu dilakukan adalah merangkul para ulama dan kalangan pesantren.

"Isu NII sesungguhnya tidak perlu dibesar-besarkan. Justru yang harus dilakukan adalah merangkul pesantren dan ulama," kata Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar melalui surat elektronik, Minggu (15/5/2011).

Menurutnya, kembali mencuatnya isu NII KW9 tak lepas dari fenomena kurangnya perhatian terhadap pesantren dan ulama. Kondisi tersebut yang kemudian malah menggusur paham moderat dan memupuk berkembangnya paham ajaran menyimpang bahkan radikalisme.

Muhaimin meminta agar pesantren dan ulama harus dirangkul lagi dan diberi banyak kesempatan mendorong syiar Islam moderat. Hanya dengan cara demikian peluang berkembangnya kelompok ekstrim menjadi tertutup.

"Selama beberapa tahun terakhir pesantren dan ulama kurang mendapatkan perhatian sehingga kelompok-kelompok kecil itu mulai berkembang. Kalau kita terus menjaganya niscaya Islam moderat akan terus kukuh," ujar Cak Imin.

Dinamika isu NII KW9 menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan. Beberapa pihak menganggap gerakan NII KW9 telah menyebarkan gagasan makar dan bertentangan dengan konstitusi sehingga harus pemerintah bubarkan.

Bahkan desakan pembubaran juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hasil penelitian MUI terhadap unsur kepemimpinan, ditengarai adanya pengaruh unsur NII meski tidak ada bukti hal itu berpengaruh terhadap kurikulum pelajaran yang diajarkan.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More