Monday, May 16, 2011

Peneliti LIPI Minta Survei Indobarometer Dikritisi

Jakarta - Survei terbaru Indobarometer menunjukan mantan Presiden Soeharto masih merupakan presiden terfavorit. Namun Peneliti LIPI Jaleswari Pramodhawardani meminta agar hasil survei ini dikritisi lebih lanjut.

"Hasil penelitian ini tentunya harus dikritisi terlebih dahulu jangan hanya langsung kita terima saja hasil survei seperti ini," kata Jaleswari usai sebuah diskusi bertema 'Koreksi Masyarakat Sipil Terhadap Reformasi TNI' di Kantor Kontras, Jl Borubudur, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2011).

Jaleswari mengatakan, dalam menyimpulkan penelitian tersebut harus dilihat siapa respondennya, jumlah responden dan metode wawancaranya. "Harus dilihat dulu indikator yang menyatakan lebih baik seperti apa, sebenarnya itu kan pesoalan kompleks jadi tidak bisa dilihat secara parsial harus dilihat secara keseluruhan," katanya.

Jaleswari mengungkapkan, nilai plus dari survei Indobarometer adalah menunjukan rakyat masih belum nyaman dengan rezim yang ada saat ini. Sedangkan nilai negatifnya adalah akan menimbulkan anggapan rezim Soeharto lebih baik.

"Minusnya kalau tidak hati-hati hasil survei ini dapat membawa kita bahwa rezim otoritarian itu lebih baik daripada rezim reformasi, padahal kita tahu rezim yang lalu jelas lebih buruk daripada rezim sekarang terutama masalah HAM dan diskriminasi," katanya.

Penelitian Indobarometer Soeharto masih menjadi presiden paling favorit dengan 36,5 persen memilih Soeharto presiden paling baik. Hasil lainnya juga menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan SBY-Boediono turun di bawah 50 persen. Ketidakpuasan itu khususnya terletak di bidang ekonomi dan hukum.

(nal/fay)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More